Penulis: John L. Esposito
Penerjemah: Syafruddin Hasani
Kategori: Umum
Penerbit: Ikon Teralitera
Cetakan: Pertama, April 2003
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: xiii + 223 halaman
Kondisi: Bagus
Harga: Rp. 40.000 (belum ongkir)
Order: SMS 083862205877
Abad ke-21 akan didominasi oleh pertemuan global dari dua agama besar dunia yang sama-sama berkembang pesat, Kristen dan Islam, dan dengan kekuatan globalisasi yang akan membuat genting relasi antara Barat dengan yang lainnya.
Serangan 11 September yang
meluluhlantakkan gedung WTC dan Pentagon telah membuat kita pilu, marah,
dan tidak habis mengerti. Sebagaimana ia telah menjadi jelas bahwa
aksi-aksi yang mengguncangkan dan menimbulkan shock ini telah dilakukan
atas nama Islam, kita berjuang untuk mengerti bagaimana suatu agama
dapat digunakan untuk mengabsahkan pembantaian terhadap masyarakat tak
berdosa. Tak ayal, media massa, pemerintah dan para warga umumnya
kemudian mencari jawaban terhadap lontaran pertanyaan-pertanyaan tentang
Islam dan para pemeluknya. Siapakah ekstremis Muslim yang berkompromi
(commit a crime) atas aksi kejahatan ini ? Mengapa mereka membenci kita ?
Apa yang mereka harapkan untuk diraih ? Apakah Islam benar-benar
mengajarkan bahwa para teroris itu adalah pejuang suci yang akan
diganjar dengan surga abadi ?
Dalam buku yang sangat otoratif dan
penting ini (leverheaded), John L. Esposito, satu dari banyak sarjana
yang disegani tentang politik Islam, menyediakan jawaban-jawaban tentang
hal ini dan banyak pertanyaan lain yang muncul di saat fajar serangan.
Dia dengan jernih dan hati-hati menjelaskan ajaran-ajaran Islam — al
Qur’an, keteladanan Nabi, hukum Islam —- tentang Jihad atau perang suci,
penggunaan kekerasan, terorisme. Dia menjelaskan secara kronologis
kemunculan kelompok-kelompok ekstremis dan uji taktik serta pandangan
dunia (world view) mereka yang menakutkan. Dia menunjukkan bahwa sikap
anti-Amerikanisme (dan anti-eropanisme) adalah fenomena yang meluas
telah melampaui batas masyarakat Arab dan Muslim. Ia tidak hanya
dikendalikan oleh sikap fanatik agama, tetapi juga oleh rasa frustasi
dan marah terhadap kebijakan AS. Banyak Muslim merasa sangat antipati
terhadap unsur-unsur budaya Barat, dan melihat budaya dari dampaknya di
seluruh dunia. Bagaimanapun sangat penting mengerti bahwa mayoritas
Muslim dicekam oleh rasa takut oleh aksi-aksi kekerasan berkedik agama.
Bagaimana kita dapat meneruskan
pertarungan melawan terorisme tanpa jatuh ke jurang benturan global
antar peradaban ? Kelompok teroris dibalik serangan 11 September harus
diadili, memang. Tapi perang melawan teror ini tidak harus dimanfaatkan
untuk membenarkan erosi nilai-nilai penting di rumah,, atau menjadi
lampu hijau bagi rezim-rezim otoriter di dunia Islam untuk menekan
kelompok oposisi anti-kekerasan. Hanya dengan memahami dan menempatkan
isu yang menimbulkan kebencian dan radikalisme ini, Esposito berargumen,
kita dapat meredakan konflik agar tidak berlanjut kepada generasi
mendatang.
Buku yang ditulis dengan pandangan
jernih, dan mudah dicerna, merefleksikan 20 tahun studi, perenungan, dan
pengalaman sebagai cendekiawan yang disegani dan banyak diterima oleh
banyak kalangan baik di dunia Barat maupun Muslim. Buku ini akan
membuktikan diri sebagai guide tunggal bagi pertanyaan-pertanyaan yang
sangat mendesak ini yang secara tiba-tiba memaksa seluruh dunia memberi
perhatian sepenuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar