Judul: Di Bawah Lindungan Ka'bah
Penulis: Hamka
Kategori: Novel Klasik
Penerbit: PT. Bulan Bintang
Cetakan: Kelima belas, 1983
Ukuran: 15 x 21 cm
Tebal: 54 halaman
Kondisi: Cukup (bekas perpustakaan)
Harga: TERJUAL - PURWOKERTO
Order: SMS 083862205877
Di Bawah Lindungan Ka'bah adalah novel sekaligus karya sastra klasik Indonesia yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal dengan Hamka, Muslim asal Minangkabau yang dibesarkan dalam kalangan keluarga yang taat beragama.
Novel ini menceritakan tentang kisah percintaan antara Hamid dan Zainab, yang sama-sama jatuh cinta.
Hamid merupakan Muslim kelahiran Minangkabau, Sumatera
yang hanya dibesarkan oleh ibunya sejak berusia empat tahun, karena
pada saat itu ayahnya telah meninggal. Ketika berusia enam tahun Hamid
disekolahkan oleh Haji Ja'far bersama anak perempuannya yang bernama
Zainab di sekolah yang sama.
Setelah menamatkan pendidikan masing-masing
di sekolah Hindia-Belanda,
Hamid dan Zainab mulai jatuh cinta tetapi sama-sama tidak
mengutarakannya hingga kemudian terpisah karena Hamid memutuskan pindah
dari Padang ke Padang Panjang
untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah agama. Namun sejak ayah Zainab
meninggal, yang disusul dengan meninggalnya ibu Hamid, mereka telah
jarang bertemu. Dalam suatu pertemuan, Hamid dihadapkan oleh permintaan
ibu Zainab, Asiah untuk membujuk anaknya menikah dengan sepupunya.
Permintaan ibu Zainab itu dijalankan oleh Hamid mengingat ibunya semasa
hidup juga tidak mengizinkannya menikahi Zainab karena perbedaan kelas sosial. Hamid kemudian mengalami patah hati akibat keputusan yang diambilnya, lalu memutuskan pergi ke Mekkah.
Setelah setahun berada di Mekkah, Hamid yang mulai menderita penyakit
bertemu dengan Saleh. Istri Saleh, Rosna adalah teman dekat Zainab
sehingga Hamid dapat mendengar kabar tentang Zainab, termasuk kenyataan
bahwa Zainab mencintai dirinya dan Zainab tidak jadi menikah dengan
laki-laki pilihan ibunya. Setelah mengetahui hal tersebut, Hamid berniat
untuk kembali ke Padang usai menunaikan ibadah haji.
Pada saat bersamaan Saleh melalui istrinya mengirimkan surat untuk
diberikan kepada Zainab yang isinya menggambarkan pertemuannya dengan
Hamid. Namun Saleh mendapat balasan dari istrinya bahwa Zainab telah
meninggal dunia; Saleh tidak memberikan kabar tersebut kepada Hamid
sebelum akhirnya Hamid mendesaknya. Kenyataan itu disusul dengan
meninggalnya Hamid di hadapan Ka'bah.
Novel ini disambut baik dari berbagai kalangan, bahkan hingga saat ini telah diadaptasikan menjadi film sebanyak dua kali, masing-masing dengan judul yang sama yaitu pada tahun 1981 dan 2011.
minat
BalasHapus